Ring ring
AWAS KRISTENISASI
~ Strategi Pemurtadan ~

~~~~~¤§{}§¤~~~~~

¤KONSPIRASI NASRANI¤
~Tren Strategi Kontekstualisme~

Penipuan adalah esensi dr strategi kontekstualisme. Caranya bisa dgn mmakai atribut keislaman, bahasa/budaya setempat dll
Jika merunut perkembangan permutadan, strategi ini sudah lama dipakai.
Salah 1 contoh kecil adalah patung Yesus yg wajahnya berbeda disetiap negara :
1. Di Jepang, wajahnya kerap dibuat sipit & berkulit terang mirip org jepang
2. Di Eropa, dibuat mirip org2 bule
3. Di Afrika, dibuat berambut ikal kecil2, berkulit hitam & berbibir tebal.

Pada perkembangannya strategi ini memakai identitas2 muslim. Spt stiker/kaset2 tilawah arab yg ternyata isinya ajaran Injil. Tak luput dr itu, nama2 muslim pun dipakai dlm strategi kontekstualisme.

Contoh beberapa Judul Qasidah berirama padang pasir yg berisi Doktrin & ketuhan Yesus adalah :
¤Isa Almasih Qudrotullah¤
¤Allahu Akbar¤
¤Laukanallahu Aba'akum¤
¤Isa Kalimatullah¤
¤Ahlan Wasahlan Bismirobbina¤
¤Nahmaduka Ya Allah¤
dll.
Qasidah diatas digubah oleh Pendeta Radikal YOSUA ADHIE dr Lamongan Jatim yg mengaku mantan Ustad sebuah pesantren.

Djuyoto Suntani (Presiden The World Peace Commitee-Komite Perdamaian Dunia) misalnya, pada Februari 2000 diundang seorang penginjil ke acara Maulid Nabi Isa a.s.
Diacara tsb, pembicara utamanya seorang pendeta bernama MUHAMMAD NURDIN !

Pendeta tsb menjelaskan mengapa ia memakai nama muslim. Menurutnya nama MUHAMMAD adalah nama yg umum dipakai dinegara2 arab. Bahkan pd pertemuan gereja2 sedunia di BEIRUT LIBAN0N, ada 12 pendeta yg bernama MUHAMMAD. Mereka dr MAROKO, IRAK, MESIR, LIBAN0N, SYRIA, SUDAN, NIGERIA, YORDANIA, KAMERUN, TANZANIA, ALJAZAIR & TUNISIA.
Dikutip dr buku Djuyoto - 8 Strategi Kristenisasi Indonesia, 2001.

Selain nama2 pendeta, kini nama gerejapun banyak yg memakai nama arab.
Ada gereja Isa Almasih di SURABAYA, Bukit Zaitun di Kalimas, ditempat lain ada gereja Almukaromah, Siti Maryam dll.

Masih mnurut Djuyoto yg kelahiran Jepara ini, sebuah greja di Sunter, Jakarta Utara, sejak 1998, tiap kebaktian hari minggu, jemaatnya memakai pakaian ala santri pondok pesantren. Bersarung, kadang stelan baju koko, peci hitam/putih dll. Hal serupa jg ditemui di Bekasi, Selatan Depok & disebuah gereja dikawasan Tugu, Jakut.

Di greja Katholik Servatius, Kampung Sawah Pondok Gede, beberapa thn lalu, saat Natal, semua jemaat berpakaian Betawi yg identik dg budaya Islam. Pria berbaju koko & peci, wanita brkerudung & berkebaya. Bahkan ironisnya ada panitia senior, wanita, yg oleh para jemaatnya dipanggil IBU HAJI lantaran berkerudung & berkebaya.

- PROYEK YUSUF 2004 !! -

Strategi Kontekstualisme mnjadi dasar dalam praktek pemurtadan yg berkedok islam.
Hal ini ada dlm PROYEK YUSUF 2004 yg diketuai oleh RM.HUTASOIT ( Ketua Umum PDS & Yayasan Doulos).
Ditengarai ybs adalah jg agen Yahudi untuk memecah belah Indonesia!

"Kasihan mereka, tidak berbudaya karena tak berdaya."
Evanjelis Rusyandi Hutasoit
Siapakah yg dimaksud "mereka?"

Pd thn 2001, Komplek Yayasan Doulos- Pondok Gede Cipayung, dibakar habis oleh masyarakat sekitar. Pasalnya, masyarakat sekitar yg mayoritas Betawi, tidak sudi melihat mereka kerap mmakai peci & pakaian Betawi yg bercirikan muslim.

Sjk pristiwa pmbakaran tsb, nama Hutasoit terkenal diseluruh dunia. Lalu timbul edaran email "PR0YEK YUSUF 2004" & hari ini bnr2 terbukti bhw ada benang merah "DOULOISASI INDONESIA" yakni Pemurtadan Rakyat Indonesia melalui Pemilu 2004.

Brosur2 sejenis Dakwah Ukhuwah yg banyak menyitir ayat2 Al Qur'an tp diplesetkan artinya sehingga menuhankan Yesus banyak ditemukan.

Doulos jg pernah menyelenggarakan acara Gebyar Paskah Pasundan di Istora Senayan, 1 Maret 1999.
Sekitar 12.000 org kristen hadir, yg pria berbaju koko berpeci, yg wanita berkerudung & berkebaya.

"Org Jawa Barat itu suku yg sangat senang dg budaya. Budayanya sangat kuat. Krn itu, kita hrs bs masuk melalui budaya Sunda"
dlm khotbah Ketua Umum Badan Kerjasama Gereja2 se-Jawa Barat, Evangelis J. Simon Timorason.

Mencermati kasus2 diatas, ABU DEEDAD, Sekjen FAKTA (FORUM ANTISIPASI KEGIATAN PERMUTADAN) berkomentar, "Cara2 pemurtadan spt itu lazim disebut Strategi Kotekstualisme. Jd mrk melancarkan upaya pemurtadan terhadap umat islam, memakai sgala atribut keislaman yg Esensinya adalah PENIPUAN"

Sumber :
Artikel Swaramuslim.net
Sumber asli kutipan diatas